Setiap siswa baru yang mengalami proses pindah sekolah
karena jenjang pendidikan, misalnya dari sekolah dasar ke sekolah menengah
pertama atau dari sekolah menengah pertama ke sekolah menengah atas, pasti
memiliki permasalahan dalam pertemanan dan sosialisasi di dalamnya. Siswa baru
masih mempunyai rasa malu yang besar untuk berkenalan dan berteman. Mereka
lebih memilih diam atau hanya bermain dengan teman berlatar sekolah yang sama
sebelumnya. Begitu juga siswa yang pindah tingkat dari tujuh naik ke kelas
delapan, kemudian dari kelas delapan naik ke kelas Sembilan di sekolah menengah
pertama dan begitu juga pada tingkatan kelas di sekolah menengah atas,
mengalami kegundahan karena teman yang sebelumnya dekat dan selalu bersama,
sekarang harus berpisah dan harus beradaptasi lagi dengan suasana yang baru,
teman yang baru, dan lingkungan yang baru.
Melihat fenomena di atas, guru Bimbingan dan Konseling
atau Konselor atau Fasilitator memiliki peran yang penting dalam masa orientasi
membantu siswa memecahkan permasalahan pertemanannya dan mengkondisikan
susasana pembelajaran menjadi berkesan, bermakna, bermanfaat, dan tentunya
menyenangkan. Tujuan utama dari kegiatan ini adalah mengenalkan diri sendiri
dan menjalin keakraban menjelaskan identitas diri(siswa) dengan percaya diri,
menerima dengan terbuka terhadap siswa lain, juga proses timbal balik dengan
mengenal siapa sosok teman baru, mengetahui teman baru dengan segala seluk
beluknya dan rasa ingin tahu yang dimiliki sesama manusia.
Beberapa permainan dalam Bimbingan dan Konseling pada
Perkenalan dan Keakraban antara lain: “Ini Namaku” , kemudian “Jendela Diriku”,
selanjutnya “Siapakah Aku”.
A.1.
INI NAMAKU
Tujuan :Menjalin keakraban antar
peserta dan bisa saling mengenal satu sama lainnya.
Bidang
Bimbingan : Pribadi, sosial
Waktu : 15 Menit
Bahan/Alat : 1 bola tennis
Jumlah
pemain : Berkelompok(7-20)
Langkah Permainan
1. Peserta
diminta melingkari fasilitator
2. Fasilitator
memberikan bola tennis kepada salah satu peserta dan memintanya memperkenalkan
diri dengan cara melemparkan bola ke atas sebanyak tiga kali sambil menyebutkan
namanya. Misalnya “Ini namaku Ani” (lempar)…..”Ani” (Lempar)…. “Ani” (Lempar).
3. Kemudian
peserta tersebut (Ani) diminta mengoperkan bola kepada peserta lain secara
acak, sambil mengatakan “giliranmu…..”
4. Peserta
yang mendapatkan bola menjawab “Terima kasih Ani…” Setelah itu ia
memperkenalkan dirinya dengan cara yang sama seperti yang dilakukan peserta
sebelumnya dengan kalimat “Saya Rudi. Saya mendapat bola dari Ani. Giliranmu…”
5. Peserta
yang mendapat lemparan bola dari Rudi menjawab dengan “ Terima Kasih Rudi….”
Setelah itu ia memperkenalkan dirinya sendiri dengan cara yang sama seperti
yang dilakukan peserta sebelumnya dengan kalimat ‘“Saya Dani”. “Saya mendapat
bola dari Rudi, Rudi mendapat bola dari Ani. Giliranmu…”
6. Langkah
poin 5 dilakukan sampai semua peserta mendapatkan bola dan memperkenalkan diri
serta mengenal peserta-peserta sebelumnya.
7. Peserta
terakhir harus mengembalikan kepada peserta pertama dengan terlebih dahulu
mengatakan “Terima Kasih… (sebut nama pemberi bola). Nama saya Desi. Saya
mendapat bola dari ……. Menerima bolas dari….yang sebelumnya mendapatkan dari….
Dst(menyebutkan semua nama anggota kelompok). Sekarang bola ini saya kembalikan
kepada Ani (Peserta Pertama). Bola ini kukembalikan padamu Ani”
Evaluasi dan Refleksi
1.
Apakah peserta hafal pada urutan bola
yang diterimanya?
2.
Apakah peserta mampu mengingat nama
teman-temannya?
3.
Apakah dinamika kelompok ini berjalan
dengan lancar?
4.
Apakah makna dari permainan ini?
Point Belajar (Learning
Point) yang diperoleh:
Melalui berbagai pertanyaan
dan diskusi, Konselor/Guru Pembimbing/Fasilitator memfasilitasi peserta untuk
menemukan poin-poin belajar sebagai berikut:
1.
Mengenal dan memahami orang lain
membutuhkan kesungguhan karena jika tidak akan menimbulkan kesalahan.
2.
Saling terbuka merupakan salah satu
kunci yang memudahkan usaha untuk saling mengenal.
3.
Bisa terbuka sehingga diri bisa dikenal
orang lain dan mampu mengenal orang lain akan membuat diri mereka nyaman di
tengah-tengah kehadiran orang lain.
A.2.
JENDELA DIRIKU
Tujuan : Untuk mengenal siapa
dirinya, temannya, Refleksi diri dan keakraban
Bidang Bimbingan :
Pribadi, sosial
Waktu : 45
menit
Bahan :
Pulpen, kertas
Langkah Permainan:
1.
Fasilitator membagikan kertas yang sudah
ada kotak “JENDELA DIRIKU”
2.
Fasilitator menugaskan peserta untuk
menjawab pertanyaan dalam kotak “JENDELA DIRIKU”
3.
Peserta menuliskan jawaban dari semua
pertanyaan
4.
Peserta mendiskusikan jawaban dengan
saling merespon satu sama lain
|
|
|
|
|
|
|
|
Pertanyaan:
1. Apakah makanan yang disukai dan tidak
disukai?
2. Apakah kegiatan yang disukai dan
tidak disukai?
3. Apakah benda yang disukai dan tidak
disukai?
4. Apakah hobimu?
5. Apakah kelebihanmu?
6. Apakah Kekuranganmu?
7. Bagaimana kenangan yang menyenangkan
dan menyedihkanmu?
8. Apa cita-cita dan harapanmu?
Evaluasi
dan Refleksi:
1.
Apakah peserta dapat menyelami siapa
dirinya, yang mungkin selama ini terlupakan?
2.
Apakah peserta dapat mengenal temannya
dengan segala keadaannya?
3.
Adakah peserta dapat empati dan simpati
terhadap kondisi temannya?
4.
Apakah peserta terbuka akan dirinyadan
berbagi dengan temannya?
5.
Perlu dianalisis juga, apakah kegiatan
berjalan dengan lancar?
6.
Adakah peserta yang tidak jujur kepada
anggota pesertanya?
7.
Apakah makna dari permainan ini?
Point Belajar(Learning Point) yang
diperoleh:
Melalui
berbagai pertanyaan dan diskusi, konselor/Guru Pembimbing/Fasilitator
memfasilitasi peserta untuk menemukan poin-poin belajar sebagai berikut:
1. Memberikan
ungkapan-ungkapan yang membuat peserta lebih mengerti akan dirinya dan teman
kelompoknya.
2. Kejujuran
dan rasa berbagi terhadap apa yang dimiliki untuk didiskusikan dengan kelompok
membawa dampak yang menyenangkan untuk sebuah kebersamaan.
3. Apabila
ada peserta yang tidak jujur terhadap jawabannya, akan menjadikan catatan bagi
fasilitator untuk dilanjutkan dalam kegiatan konseling Individual.
A.3.
SIAPAKAH AKU?
Tujuan :Melatih
kepekaan, ingatan, dan keterbukaan peserta dengan menebak siapa pemilik
tulisan.
Bidang
Bimbinga :Pribadi, Sosial
Waktu : 25 Menit
Bahan/Alat :Kertas ukuran A4 dan
pulpen sesuai jumlah peserta, mangkuk kecil
Jumlah
Peserta :7-20 orang
Langkah
Permainan:
1. Fasilitator
membagikan kertas beserta pena kepada setiap peserta.
2. Minta
masing-masing peserta untuk menuliskan 3 hal tentang dirinya, sebisa mungkin
hal-hal yang jarang atau tidak banyak diketahui orang lain.
3. Kumpulkan
dan acak kertas dalam mangkuk, kemudian ambil satu kertas dan bacakan tulisan
di dalamnya.
4. Jika
ada peserta yang bisa menebak siapa pemilik tulisan tersebut berikan hadiah
kecil padanya. Jika tidak ada satupun peserta yang bisa menebak, berikan hadiah
pada pemilik tulisan tersebut.
Evaluasi
dan Refleksi:
1.
Adakah anggota kelompok yang tidak bisa
menebak?
2.
Adakah kebingungan yang lama dari
peserta untuk menebak?
3.
Apakah makna dari permainan ini?
Point
Belajar (Learning Point) yang diperoleh
Melalui berbagai pertanyaan dan diskusi, konselor/ guru
Bimbingan dan Konseling/Fasilitator memfasilitasi peserta untuk menemukan
poin-poin belajar sebagai berikut:
1.
Menggiring peserta untuk lebih seksama
kata yang dituliskan pada kertas.
2.
Membentuk daya ingat akan kenangan
dengan penulis tersebut dan akan membawa suasana yang hangat dan ceria.
minta catatannya ya ukhy..syukran..barakallahhi
BalasHapus