Hati yang bersih akan peka terhadap ilmu. apapun yg dilihat, didengar, dan dirasa akan menjadi samudera ilmu yg membuatnya kian bijak, arif dan tepat dalam menyikapi hidup ini…Salam Ukhuwah …!!!

Jumat, 20 Juli 2012

Permainan (Games) Dalam Bimbingan dan Konseling

A. Perkenalan dan Keakraban
            Setiap siswa baru yang mengalami proses pindah sekolah karena jenjang pendidikan, misalnya dari sekolah dasar ke sekolah menengah pertama atau dari sekolah menengah pertama ke sekolah menengah atas, pasti memiliki permasalahan dalam pertemanan dan sosialisasi di dalamnya. Siswa baru masih mempunyai rasa malu yang besar untuk berkenalan dan berteman. Mereka lebih memilih diam atau hanya bermain dengan teman berlatar sekolah yang sama sebelumnya. Begitu juga siswa yang pindah tingkat dari tujuh naik ke kelas delapan, kemudian dari kelas delapan naik ke kelas Sembilan di sekolah menengah pertama dan begitu juga pada tingkatan kelas di sekolah menengah atas, mengalami kegundahan karena teman yang sebelumnya dekat dan selalu bersama, sekarang harus berpisah dan harus beradaptasi lagi dengan suasana yang baru, teman yang baru, dan lingkungan yang baru.
            Melihat fenomena di atas, guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor atau Fasilitator memiliki peran yang penting dalam masa orientasi membantu siswa memecahkan permasalahan pertemanannya dan mengkondisikan susasana pembelajaran menjadi berkesan, bermakna, bermanfaat, dan tentunya menyenangkan. Tujuan utama dari kegiatan ini adalah mengenalkan diri sendiri dan menjalin keakraban menjelaskan identitas diri(siswa) dengan percaya diri, menerima dengan terbuka terhadap siswa lain, juga proses timbal balik dengan mengenal siapa sosok teman baru, mengetahui teman baru dengan segala seluk beluknya dan rasa ingin tahu yang dimiliki sesama manusia.
            Beberapa permainan dalam Bimbingan dan Konseling pada Perkenalan dan Keakraban antara lain: “Ini Namaku” , kemudian “Jendela Diriku”, selanjutnya “Siapakah Aku”. 
A.1. INI NAMAKU
Tujuan                              :Menjalin keakraban antar peserta dan bisa saling mengenal satu sama lainnya.
Bidang Bimbingan         : Pribadi, sosial
Waktu                             : 15 Menit
Bahan/Alat                     : 1 bola tennis
Jumlah pemain              : Berkelompok(7-20)

Langkah Permainan
1.      Peserta diminta melingkari fasilitator
2.      Fasilitator memberikan bola tennis kepada salah satu peserta dan memintanya memperkenalkan diri dengan cara melemparkan bola ke atas sebanyak tiga kali sambil menyebutkan namanya. Misalnya “Ini namaku Ani” (lempar)…..”Ani” (Lempar)…. “Ani” (Lempar).
3.      Kemudian peserta tersebut (Ani) diminta mengoperkan bola kepada peserta lain secara acak, sambil mengatakan “giliranmu…..”
4.      Peserta yang mendapatkan bola menjawab “Terima kasih Ani…” Setelah itu ia memperkenalkan dirinya dengan cara yang sama seperti yang dilakukan peserta sebelumnya dengan kalimat “Saya Rudi. Saya mendapat bola dari Ani. Giliranmu…”
5.      Peserta yang mendapat lemparan bola dari Rudi menjawab dengan “ Terima Kasih Rudi….” Setelah itu ia memperkenalkan dirinya sendiri dengan cara yang sama seperti yang dilakukan peserta sebelumnya dengan kalimat ‘“Saya Dani”. “Saya mendapat bola dari Rudi, Rudi mendapat bola dari Ani. Giliranmu…”
6.      Langkah poin 5 dilakukan sampai semua peserta mendapatkan bola dan memperkenalkan diri serta mengenal peserta-peserta sebelumnya.
7.      Peserta terakhir harus mengembalikan kepada peserta pertama dengan terlebih dahulu mengatakan “Terima Kasih… (sebut nama pemberi bola). Nama saya Desi. Saya mendapat bola dari ……. Menerima bolas dari….yang sebelumnya mendapatkan dari…. Dst(menyebutkan semua nama anggota kelompok). Sekarang bola ini saya kembalikan kepada Ani (Peserta Pertama). Bola ini kukembalikan padamu Ani”


Evaluasi dan Refleksi
1.    Apakah peserta hafal pada urutan bola yang diterimanya?
2.    Apakah peserta mampu mengingat nama teman-temannya?
3.    Apakah dinamika kelompok ini berjalan dengan lancar?
4.    Apakah makna dari permainan ini?
Point Belajar (Learning Point) yang diperoleh:
                   Melalui berbagai pertanyaan dan diskusi, Konselor/Guru Pembimbing/Fasilitator memfasilitasi peserta untuk menemukan poin-poin belajar sebagai berikut:
1.      Mengenal dan memahami orang lain membutuhkan kesungguhan karena jika tidak akan menimbulkan kesalahan.
2.      Saling terbuka merupakan salah satu kunci yang memudahkan usaha untuk saling mengenal.
3.      Bisa terbuka sehingga diri bisa dikenal orang lain dan mampu mengenal orang lain akan membuat diri mereka nyaman di tengah-tengah kehadiran orang lain.

A.2.  JENDELA DIRIKU

Tujuan                       : Untuk mengenal siapa dirinya, temannya, Refleksi diri  dan keakraban
Bidang Bimbingan    : Pribadi, sosial
Waktu                       : 45 menit
Bahan                       : Pulpen, kertas

Langkah Permainan:
1.      Fasilitator membagikan kertas yang sudah ada kotak “JENDELA DIRIKU”
2.      Fasilitator menugaskan peserta untuk menjawab pertanyaan dalam kotak “JENDELA DIRIKU”
3.      Peserta menuliskan jawaban dari semua pertanyaan
4.      Peserta mendiskusikan jawaban dengan saling merespon satu sama lain

7
 
6
 

5

 
3


 

         4
 
2
 
8
 
        1
 
                  






Pertanyaan:
1. Apakah makanan yang disukai dan tidak disukai?
2. Apakah kegiatan yang disukai dan tidak disukai?
3. Apakah benda yang disukai dan tidak disukai?
4. Apakah hobimu?
5. Apakah kelebihanmu?
6. Apakah Kekuranganmu?
7. Bagaimana kenangan yang menyenangkan dan menyedihkanmu?
8. Apa cita-cita dan harapanmu?

Evaluasi dan Refleksi:
1.      Apakah peserta dapat menyelami siapa dirinya, yang mungkin selama ini terlupakan?
2.      Apakah peserta dapat mengenal temannya dengan segala keadaannya?
3.      Adakah peserta dapat empati dan simpati terhadap kondisi temannya?
4.      Apakah peserta terbuka akan dirinyadan berbagi dengan temannya?
5.      Perlu dianalisis juga, apakah kegiatan berjalan dengan lancar?
6.      Adakah peserta yang tidak jujur kepada anggota pesertanya?
7.      Apakah makna dari permainan ini?


Point Belajar(Learning Point) yang diperoleh:
Melalui berbagai pertanyaan dan diskusi, konselor/Guru Pembimbing/Fasilitator memfasilitasi peserta untuk menemukan poin-poin belajar sebagai berikut:
1.      Memberikan ungkapan-ungkapan yang membuat peserta lebih mengerti akan dirinya dan teman kelompoknya.
2.      Kejujuran dan rasa berbagi terhadap apa yang dimiliki untuk didiskusikan dengan kelompok membawa dampak yang menyenangkan untuk sebuah kebersamaan.
3.      Apabila ada peserta yang tidak jujur terhadap jawabannya, akan menjadikan catatan bagi fasilitator untuk dilanjutkan dalam kegiatan konseling Individual.

A.3. SIAPAKAH AKU?

Tujuan                                   :Melatih kepekaan, ingatan, dan keterbukaan peserta dengan menebak siapa pemilik tulisan.
Bidang Bimbinga                :Pribadi, Sosial
Waktu                                  : 25 Menit
Bahan/Alat                          :Kertas ukuran A4 dan pulpen sesuai jumlah peserta, mangkuk kecil
Jumlah Peserta                    :7-20 orang


Langkah Permainan:

1.      Fasilitator membagikan kertas beserta pena kepada setiap peserta.
2.      Minta masing-masing peserta untuk menuliskan 3 hal tentang dirinya, sebisa mungkin hal-hal yang jarang atau tidak banyak diketahui orang lain.
3.      Kumpulkan dan acak kertas dalam mangkuk, kemudian ambil satu kertas dan bacakan tulisan di dalamnya.
4.      Jika ada peserta yang bisa menebak siapa pemilik tulisan tersebut berikan hadiah kecil padanya. Jika tidak ada satupun peserta yang bisa menebak, berikan hadiah pada pemilik tulisan tersebut.
Evaluasi dan Refleksi:
1.      Adakah anggota kelompok yang tidak bisa menebak?
2.      Adakah kebingungan yang lama dari peserta untuk menebak?
3.      Apakah makna dari permainan ini?
Point Belajar (Learning Point) yang diperoleh
            Melalui berbagai pertanyaan dan diskusi, konselor/ guru Bimbingan dan Konseling/Fasilitator memfasilitasi peserta untuk menemukan poin-poin belajar sebagai berikut:
1.      Menggiring peserta untuk lebih seksama kata yang dituliskan pada kertas.
2.      Membentuk daya ingat akan kenangan dengan penulis tersebut dan akan membawa suasana yang hangat dan ceria.

1 komentar: