Berikan hatimu,pikiranmu,kecerdasanmu,serta jiwamu pada setiap tindakan yang kau lakukan, sekecil apapun itu...
Hati yang bersih akan peka terhadap ilmu. apapun yg dilihat, didengar, dan dirasa akan menjadi samudera ilmu yg membuatnya kian bijak, arif dan tepat dalam menyikapi hidup ini…Salam Ukhuwah …!!!
I wanna call the stars
Down from the sky
I wanna live a day
That never dies
I wanna change the world
Only for you
All the impossible
I wanna do
I wanna hold you close
Under the rain
I wanna kiss your smile
And feel the pain
I know what's beautiful
Looking at you
In a world of lies
You are the truth
And baby
Everytime you touch me
I become a hero
I'll make you safe
No matter where you are
And bring you
Everything you ask for
Nothing is above me
I'm shining like a candle in the dark
When you tell me that you love me
I wanna make you see
Just what I was
Show you the loneliness
And what it does
You walked into my life
To stop my tears
Everything's easy now
I have you here
And baby
Everytime you touch me
I become a hero
I'll make you safe
No matter where you are
And bring you
Everything you ask for
Nothing is above me
I'm shining like a candle in the dark
When you tell me that you love me
In a world without you
I would always hunger
All I need is your love to make me stronger
And baby
Everytime you touch me
I become a hero
I'll make you safe
No matter where you are
And bring you
Everything you ask for
Nothing is above me
I'm shining like a candle in the dark
When you tell me that you love me
Inilah
kegiatan MOS di hari terakhir yang berlangsung di sekolah tempatku mengabdi,
jumlah peserta MOS tahun ini 42 siswa, lumayan banyak bila dibandingkan tahun
lalu ataupun 2 tahun lalu yang hanya 17 dan 16 siswa saja. Hari itu siswa
diwajibkan memakai atasan kaos putih, dan bawahan biru tua. Dan membuat papan
nama dari bekas kardus yang ditempeli kertas HVS. Khusus untuk siswa putri
harus “mengklabang” (boso opo kuii..hehe) rambutnya sebanyak 7.
^^Peserta dikumpulkan
di Pustu dan kemudian diarak sampai ke sekolah sambil menyanyi lagu nasional
sesuai kelompok masing-masing. Masing-masing kelompok didampingi oleh kakak
kelas yang merupakan pengurus OSIS^^
^^Sesampainya di
sekolah peserta MOS di beri pengarahan untuk games-games^^
^^Salah satu permainan
dalam MOS^^
^^Ikut nampang
disela-sela games..hehehe^^
^^Peserta MOS di
kumpulkan di Lapangan^^
^^Game indoor^^
^^meskipun sudah capek
tapi mereka masih tetap semangat^^
^^Sang Dirijen
beraksi^^
^^Mendampingi
siswa-siswi kelas 8 & 9 berlatih paduan suara untuk acara penutupan MOS^^
^^Upacara penutupan MOS,
Sebagai Pembina Upacara adalah Bapak Kepala sekolah^^
“Jadi
kapan ini Puasanya?” Tanya Adi, teman sekontrakanku yang sedari pagi sudah
terlihat bingung sendiri dan beberapa kali mengulang pertanyaan yang sama.
Memang tidak ada kejelasan tentang jadwal puasa atau awal Ramadhan hingga hari
itu. Kamipun menjawab dengan sekenanya. “Aku nunggu pengumuman sidang isbat,”
kataku. “Kayaknya Besok”, kata Mbak Tiwi yang hari itu ada di kontrakan kami.
“Mbuh, poso besok atau sesuk’e yo aku ora poso,” tambah Mbak Septi dengan logat
medhoknya..hehe^^. dan 1 lagi temanku sekontrakan yang kusuka jawabannya, Zahida dengan mantab
menjawab” aku puasa besok”.
Malam pun tiba. Setelah membuka berita online (karena di
tempat tugas kami tidak ada televisi,hehehe)akhirnya ada keputusan dari Ulil
Amri dari hasil sidang Isbat yang dihadiri oleh beberapa tokoh Ormas Islam.
Telah ditetapkan bahwa 1 Ramadhan jatuh pada tanggal 21 Juli 2012. Smspun
berdatangan, dari keluarga,teman,saudara yang memberikan info sesuai hasil
siding isbat. Yaaah… itu memang keputusan pemerintah, namun semua kembali
kepada individu masing-masing. Jika mantab ingin melaksanakan puasa pada hari
Jum’at 20 Juli 2012 tidak menjadi masalah dan janganlah menjadi suatu hal yang
harus dipermasalahkan. Semua baik, tergantung niatnya lillahi Ta’ala.
Jum’at
20 Juli 2012
Seketika
terbangun. Ku lihat jam di ponselku ternyata pukul 02.00 WITA. Sunyi.
Kulanjutkan menutup mata. Hingga pukul 02.45 ternyata masih juga susah untuk
kembali tidur. Akhirnya kuputuskan untuk bangun dan melaksanakan sholat lail.
Mungkin memang dibangunkan untuk bersujud kepada ilahi Robbi.. sungguh suatu
kenikmatan malam itu dapat bersujud kepadaNYA. Dan… tanpa tersadar menetaslah
dari mata ini butiran-butiran air mata. “ternyata menangis di saat orang lain
sedang terlelap sungguh sangat melegakan”… Sajadah itu menjadi bukti
kecengenganku malam itu… ;(
Rampung ku menghadapNYA, ternyata tidak ada rasa kantuk
sedikitpun. Maka kuputuskan untuk mengambil laptop dan modem. Buka ‘fesbuk’ dan Blog adalah tujuan utama.
Malam itu Cuma ada 2 teman yang sedang OL. Lalu kualihkan ke Blog. Memposting,
mendesign tampilan adalah kesenanganku saat ini. Di tengah kesibukanku malam
itu, ternyata alarm Zahida berbunyi. Ia pun terbangun. Seperti biasa dengan
wajahnya yang terkadang lugu (hehehe^^) ia menyapa sambil tersenyum,
ekspresinya melihat apa yang sedang
kulakukan malam itu sangat terlihat sekali. Maka langsung ku katakan “aku tadi
bangun jam 2 dan nggak bisa tidur lagi ini.. makanya milih internetan
aja,hehehe”. “Kamu mau sahur kan?ayo sini tak temenin,” sambungku. Zahida
memang melaksanakan puasa lebih awal. Dan malam itu kami habiskan malam bersama
hingga terdengar adzan shubuh.
Sore
itu entah kenapa seperti orang ‘NGIDAM’.
Pengen sekali Batagor. Namun sayangnya 2 penjual Batagor yang ada di Ruteng
semuanya tidak beroperasi hari itu(hehe.. berjualan maksutnya). Mungkin mereka
sudah pulang kampung untuk mudik atau memang tidak berjualan selama bulan
puasa. Hmmmm… ‘ngidam’ beralih dari Batagor ke “Sate Kambing”. Hehehe.. nggak
nyambung memang tapi nggak tahu kenapa sebelum puasa rasanya pengen makan ini
itu. Dan sore itu meluncurlah ke Warung Makan Pak Nardi. Sate kambing 10 tusuk
(kalo ga’ salah sih..hehe,lupa saking laparnya) siap disantap. Bismillah…
Adzan
maghrib berkumandang. Ku ambil wudhu dan melaksanakan sholat maghrib. Usai
sholat ku raih Alqur’an. Kubaca lembaran demi lembaran hingga waktu menunjukkan
pukul 18.40. Ku ajak teman-teman untuk
ke masjid setelah sebelumnya ku ajak mereka justru merka bilang masih kesorean,
“emang mau ngepel masjid ya?”kata mereka menyindir halus. Dan Semua sudah siap
berangkat. Pet!!!!. Listrik padam. “Waduuuh..ini disengaja atau gimana, mau
ibadah tapi kok listrik mati?!!”kata Adi jengkel. “ udah ga usah
dipermasalahkan… ayo buruan berangkat!!!” kataku.
10
menit naik motor(saya bersama Zahida, dan Adi sendirian karena mbak septi
sedang berhalangan) ke masjid dan sampailah di Masjid Jihadul Ukhro Ruteng.
Ramai sekali. Parkiran depan masjid penuh. Tapi karena bangunan masjid di
ruteng berhadapan dengan gedung serbaguna yang biasanya dipakai untuk pesta
pernikahan dan kebetulan malam itu juga ada pesta pernikahan. jadilah sesak
penuh area Masjid dan Gedung Serbaguna tersebut. Orang berlalu lalang ada yang
berpakaian pesta ada juga yang sudah memakai mukena. Hehehe.. sesuatu banget..!
^_^
Di dalam masjid pun semakin sesak jama’ah yang hendak
melaksanakan sholat Isya’ dan sholat tarawih. Lantai 1 untuk jama’ah Laki-laki
dan lantai 2 untuk jama’ah perempuan. Kami berdua mengambil tempat di shaf
no.2. Zahida berada di sebelah kiriku. Sesekali kami saling membuang senyuman
pertanda menahan tawa akan sesuatu yang kita lihat. Begitulah kami yang
meskipun baru 2 bulan hidup bersama namun Alhamdulillah kedekatan kami sudah
seperti saudara. Sebelah kananku adalah seorang Ibu asli Padang, menurut
penuturannya sudah 24 tahun beliau tinggal di Manggarai, beliau membuka rumah
makan padang di dekat pasar ruteng. Tak berapa lama Muadzin mengumandangkan
adzan pertanda waktu sholat telah tiba. Setelah sholat isya’ berakhir dilanjutkan
ceramah sebentar dan kemudian sholat tarawih 20 rekaat disusul dengan sholat
witir 3 rekaat. Senang sekali bisa menjalankan sholat Tarawih di masjid bersama
saudara-saudara muslim di sini.
Pukul
21.10 sampai di kontrakan. Kami banyak ngobrol mengenai kejadian waktu di
masjid, ada anak kecil yang lucu dan menggemaskan yang kulihat di masjid
sampai-sampai ingin “ku culik”hehehe, lalu komentar adi tentang pesta di gedung
serbaguna depan masjid, dan zahida yang setengah menggigil tak lupa ikut bercerita
kalo jok motor bisa basah karena embun. Memang tidak ruteng kalau tidak dingin
di malam hari.
Entah
kenapa malam itu tidak selera makan malam, mungkin karena sudah terpenuhi
‘ngidam’nya atau memang lebih ingin tidur, jadi kuputuskan untuk tidak
berlama-lama ngobrol di ruang tengah. Rasa kantuk sudah melanda dan terlelap
tidur malam itu.
Ponselku
berdering. Setengah sadar ku raih, 2 panggilan tak terjawab. Ternyata Aji yang
malam itu tidur sekamar dengan Adi membangunkanku dengan menelepon. Hehehe. Ku
kirim sms “Masih kepagian”, lalu beberapa detik ada balasan dari Aji. “sholat
hajat dulu” , Sebenarnya belum saatnya bangun karena “alarm kesepakatan” saya dengan Zahida adalah pukul 03.40. tapi
Okelah..saran yang baik untuk sholat hajat dan memang harus bangun karena kalau
sudah seperti ini pasti susah tidur lagi. Ku ambil wudhu dan ku jalankan sholat
sunah 2 rekaat.
Pukul
03.30 Zahida kubangunkan untuk makan sahur. Begitupun Aji yang membangunkan
Adi. Kemudian ku buka Laptop sambil menunggu mereka cuci muka. Kalau internetan
di jam-jam tersebut memang sangat cepat loadingnya. Akupun membuka beberapa
akun sambil menunggu mereka selasai dari kamar mandi. Adi pun masuk dan
mengajak untuk memulai sahur. Dan Upss…saat dia membuka Magic com, ternyata
nasi di dalamnya tinggal sedikit. Betapa kagetnya aku yang waktu itu mendengar
apa yang di ucapkan adi. Aji dan Zahida tertawa, bahkan mbak Septi yang memang
tidak ku bangunkan sampai terbangun karena tawa kami. Lucu kalau dibicarakan
kembali. Kami sudah dimasakkan mbak Septi ayam, tapi ternyata justru nasi yang
habis. Apalagi mengingat waktu Imsak pukul 04.44. maka cepat-cepat ku ambil
beberapa takar beras, ku cuci, lalu ku masak di atas kompor. Kugunakan saran
dari teman-teman untuk memakai kompor, karena di kompor justru lebih cepat
masaknya dibandingkan magic com. Huhft… kenapa gak matang-matang ni nasinya? kataku
sambil mengaduk-aduk nasi yang sedang dimasak di periuk. “Tenang tenang..imsak
masih lama” kata Zahida menenangkanku. Kalau saja tadi malam aku makan pasti
tahu kalau nasi sudah mau habis, jadi bisa masak nasi. Batinku dalam hati. Yaaaa…apa
boleh buat sudah terlanjur demikian. Tidak ada yang perlu disalahkan. Mungkin
ada hikmah di balik ini semua, tapi kira-kira apa ya?belum nemu.hehehe..
mungkin agar kita selalu survive dengan situasi dan kondisi apapun. Hehe.(asal.com)
Nasipun sudah masak.saatnya makan sahuuuur. Bismillah…semoga makan sahur ekspres
ini mendapat keberkahan tersendiri,begitu pula dengan puasa dan ibadah sholat
tarawih yang kami jalankan di Tanah Manggarai dan jauh dari keluarga(untuk
pertama kalinya bagiku) ini juga diberikan keberkahan, kemudahan dan kelancaran
oleh Allah SWT. Amiiiiiin…
^^atina, SM3T Universitas Negeri Semarang, bertugas di SMPN 8 Ruteng Pau, Manggarai, NTT^^
Setiap siswa baru yang mengalami proses pindah sekolah
karena jenjang pendidikan, misalnya dari sekolah dasar ke sekolah menengah
pertama atau dari sekolah menengah pertama ke sekolah menengah atas, pasti
memiliki permasalahan dalam pertemanan dan sosialisasi di dalamnya. Siswa baru
masih mempunyai rasa malu yang besar untuk berkenalan dan berteman. Mereka
lebih memilih diam atau hanya bermain dengan teman berlatar sekolah yang sama
sebelumnya. Begitu juga siswa yang pindah tingkat dari tujuh naik ke kelas
delapan, kemudian dari kelas delapan naik ke kelas Sembilan di sekolah menengah
pertama dan begitu juga pada tingkatan kelas di sekolah menengah atas,
mengalami kegundahan karena teman yang sebelumnya dekat dan selalu bersama,
sekarang harus berpisah dan harus beradaptasi lagi dengan suasana yang baru,
teman yang baru, dan lingkungan yang baru.
Melihat fenomena di atas, guru Bimbingan dan Konseling
atau Konselor atau Fasilitator memiliki peran yang penting dalam masa orientasi
membantu siswa memecahkan permasalahan pertemanannya dan mengkondisikan
susasana pembelajaran menjadi berkesan, bermakna, bermanfaat, dan tentunya
menyenangkan. Tujuan utama dari kegiatan ini adalah mengenalkan diri sendiri
dan menjalin keakraban menjelaskan identitas diri(siswa) dengan percaya diri,
menerima dengan terbuka terhadap siswa lain, juga proses timbal balik dengan
mengenal siapa sosok teman baru, mengetahui teman baru dengan segala seluk
beluknya dan rasa ingin tahu yang dimiliki sesama manusia.
Beberapa permainan dalam Bimbingan dan Konseling pada
Perkenalan dan Keakraban antara lain: “Ini Namaku” , kemudian “Jendela Diriku”,
selanjutnya “Siapakah Aku”.
A.1.
INI NAMAKU
Tujuan :Menjalin keakraban antar
peserta dan bisa saling mengenal satu sama lainnya.
Bidang
Bimbingan : Pribadi, sosial
Waktu : 15 Menit
Bahan/Alat : 1 bola tennis
Jumlah
pemain : Berkelompok(7-20)
Langkah Permainan
1.Peserta
diminta melingkari fasilitator
2.Fasilitator
memberikan bola tennis kepada salah satu peserta dan memintanya memperkenalkan
diri dengan cara melemparkan bola ke atas sebanyak tiga kali sambil menyebutkan
namanya. Misalnya “Ini namaku Ani” (lempar)…..”Ani” (Lempar)…. “Ani” (Lempar).
3.Kemudian
peserta tersebut (Ani) diminta mengoperkan bola kepada peserta lain secara
acak, sambil mengatakan “giliranmu…..”
4.Peserta
yang mendapatkan bola menjawab “Terima kasih Ani…” Setelah itu ia
memperkenalkan dirinya dengan cara yang sama seperti yang dilakukan peserta
sebelumnya dengan kalimat “Saya Rudi. Saya mendapat bola dari Ani. Giliranmu…”
5.Peserta
yang mendapat lemparan bola dari Rudi menjawab dengan “ Terima Kasih Rudi….”
Setelah itu ia memperkenalkan dirinya sendiri dengan cara yang sama seperti
yang dilakukan peserta sebelumnya dengan kalimat ‘“Saya Dani”. “Saya mendapat
bola dari Rudi, Rudi mendapat bola dari Ani. Giliranmu…”
6.Langkah
poin 5 dilakukan sampai semua peserta mendapatkan bola dan memperkenalkan diri
serta mengenal peserta-peserta sebelumnya.
7.Peserta
terakhir harus mengembalikan kepada peserta pertama dengan terlebih dahulu
mengatakan “Terima Kasih… (sebut nama pemberi bola). Nama saya Desi. Saya
mendapat bola dari ……. Menerima bolas dari….yang sebelumnya mendapatkan dari….
Dst(menyebutkan semua nama anggota kelompok). Sekarang bola ini saya kembalikan
kepada Ani (Peserta Pertama). Bola ini kukembalikan padamu Ani”
Evaluasi dan Refleksi
1.Apakah peserta hafal pada urutan bola
yang diterimanya?
2.Apakah peserta mampu mengingat nama
teman-temannya?
3.Apakah dinamika kelompok ini berjalan
dengan lancar?
4.Apakah makna dari permainan ini?
Point Belajar (Learning
Point) yang diperoleh:
Melalui berbagai pertanyaan
dan diskusi, Konselor/Guru Pembimbing/Fasilitator memfasilitasi peserta untuk
menemukan poin-poin belajar sebagai berikut:
1.Mengenal dan memahami orang lain
membutuhkan kesungguhan karena jika tidak akan menimbulkan kesalahan.
2.Saling terbuka merupakan salah satu
kunci yang memudahkan usaha untuk saling mengenal.
3.Bisa terbuka sehingga diri bisa dikenal
orang lain dan mampu mengenal orang lain akan membuat diri mereka nyaman di
tengah-tengah kehadiran orang lain.
A.2.
JENDELA DIRIKU
Tujuan : Untuk mengenal siapa
dirinya, temannya, Refleksi diri dan keakraban
Bidang Bimbingan :
Pribadi, sosial
Waktu : 45
menit
Bahan :
Pulpen, kertas
Langkah Permainan:
1.Fasilitator membagikan kertas yang sudah
ada kotak “JENDELA DIRIKU”
2.Fasilitator menugaskan peserta untuk
menjawab pertanyaan dalam kotak “JENDELA DIRIKU”
3.Peserta menuliskan jawaban dari semua
pertanyaan
4.Peserta mendiskusikan jawaban dengan
saling merespon satu sama lain
7
6
5
3
4
2
8
1
Pertanyaan:
1. Apakah makanan yang disukai dan tidak
disukai?
2. Apakah kegiatan yang disukai dan
tidak disukai?
3. Apakah benda yang disukai dan tidak
disukai?
4. Apakah hobimu?
5. Apakah kelebihanmu?
6. Apakah Kekuranganmu?
7. Bagaimana kenangan yang menyenangkan
dan menyedihkanmu?
8. Apa cita-cita dan harapanmu?
Evaluasi
dan Refleksi:
1.Apakah peserta dapat menyelami siapa
dirinya, yang mungkin selama ini terlupakan?
2.Apakah peserta dapat mengenal temannya
dengan segala keadaannya?
3.Adakah peserta dapat empati dan simpati
terhadap kondisi temannya?
4.Apakah peserta terbuka akan dirinyadan
berbagi dengan temannya?
5.Perlu dianalisis juga, apakah kegiatan
berjalan dengan lancar?
6.Adakah peserta yang tidak jujur kepada
anggota pesertanya?
7.Apakah makna dari permainan ini?
Point Belajar(Learning Point) yang
diperoleh:
Melalui
berbagai pertanyaan dan diskusi, konselor/Guru Pembimbing/Fasilitator
memfasilitasi peserta untuk menemukan poin-poin belajar sebagai berikut:
1.Memberikan
ungkapan-ungkapan yang membuat peserta lebih mengerti akan dirinya dan teman
kelompoknya.
2.Kejujuran
dan rasa berbagi terhadap apa yang dimiliki untuk didiskusikan dengan kelompok
membawa dampak yang menyenangkan untuk sebuah kebersamaan.
3.Apabila
ada peserta yang tidak jujur terhadap jawabannya, akan menjadikan catatan bagi
fasilitator untuk dilanjutkan dalam kegiatan konseling Individual.
A.3.
SIAPAKAH AKU?
Tujuan :Melatih
kepekaan, ingatan, dan keterbukaan peserta dengan menebak siapa pemilik
tulisan.
Bidang
Bimbinga :Pribadi, Sosial
Waktu : 25 Menit
Bahan/Alat :Kertas ukuran A4 dan
pulpen sesuai jumlah peserta, mangkuk kecil
Jumlah
Peserta :7-20 orang
Langkah
Permainan:
1.Fasilitator
membagikan kertas beserta pena kepada setiap peserta.
2.Minta
masing-masing peserta untuk menuliskan 3 hal tentang dirinya, sebisa mungkin
hal-hal yang jarang atau tidak banyak diketahui orang lain.
3.Kumpulkan
dan acak kertas dalam mangkuk, kemudian ambil satu kertas dan bacakan tulisan
di dalamnya.
4.Jika
ada peserta yang bisa menebak siapa pemilik tulisan tersebut berikan hadiah
kecil padanya. Jika tidak ada satupun peserta yang bisa menebak, berikan hadiah
pada pemilik tulisan tersebut.
Evaluasi
dan Refleksi:
1.Adakah anggota kelompok yang tidak bisa
menebak?
2.Adakah kebingungan yang lama dari
peserta untuk menebak?
3.Apakah makna dari permainan ini?
Point
Belajar (Learning Point) yang diperoleh
Melalui berbagai pertanyaan dan diskusi, konselor/ guru
Bimbingan dan Konseling/Fasilitator memfasilitasi peserta untuk menemukan
poin-poin belajar sebagai berikut:
1.Menggiring peserta untuk lebih seksama
kata yang dituliskan pada kertas.
2.Membentuk daya ingat akan kenangan
dengan penulis tersebut dan akan membawa suasana yang hangat dan ceria.