Kamis,
19 Juli 2012
“Jadi
kapan ini Puasanya?” Tanya Adi, teman sekontrakanku yang sedari pagi sudah
terlihat bingung sendiri dan beberapa kali mengulang pertanyaan yang sama.
Memang tidak ada kejelasan tentang jadwal puasa atau awal Ramadhan hingga hari
itu. Kamipun menjawab dengan sekenanya. “Aku nunggu pengumuman sidang isbat,”
kataku. “Kayaknya Besok”, kata Mbak Tiwi yang hari itu ada di kontrakan kami.
“Mbuh, poso besok atau sesuk’e yo aku ora poso,” tambah Mbak Septi dengan logat
medhoknya..hehe^^. dan 1 lagi temanku sekontrakan yang kusuka jawabannya, Zahida dengan mantab
menjawab” aku puasa besok”.
Malam pun tiba. Setelah membuka berita online (karena di
tempat tugas kami tidak ada televisi,hehehe)akhirnya ada keputusan dari Ulil
Amri dari hasil sidang Isbat yang dihadiri oleh beberapa tokoh Ormas Islam.
Telah ditetapkan bahwa 1 Ramadhan jatuh pada tanggal 21 Juli 2012. Smspun
berdatangan, dari keluarga,teman,saudara yang memberikan info sesuai hasil
siding isbat. Yaaah… itu memang keputusan pemerintah, namun semua kembali
kepada individu masing-masing. Jika mantab ingin melaksanakan puasa pada hari
Jum’at 20 Juli 2012 tidak menjadi masalah dan janganlah menjadi suatu hal yang
harus dipermasalahkan. Semua baik, tergantung niatnya lillahi Ta’ala.
Jum’at
20 Juli 2012
Seketika
terbangun. Ku lihat jam di ponselku ternyata pukul 02.00 WITA. Sunyi.
Kulanjutkan menutup mata. Hingga pukul 02.45 ternyata masih juga susah untuk
kembali tidur. Akhirnya kuputuskan untuk bangun dan melaksanakan sholat lail.
Mungkin memang dibangunkan untuk bersujud kepada ilahi Robbi.. sungguh suatu
kenikmatan malam itu dapat bersujud kepadaNYA. Dan… tanpa tersadar menetaslah
dari mata ini butiran-butiran air mata. “ternyata menangis di saat orang lain
sedang terlelap sungguh sangat melegakan”… Sajadah itu menjadi bukti
kecengenganku malam itu… ;(
Rampung ku menghadapNYA, ternyata tidak ada rasa kantuk
sedikitpun. Maka kuputuskan untuk mengambil laptop dan modem. Buka ‘fesbuk’ dan Blog adalah tujuan utama.
Malam itu Cuma ada 2 teman yang sedang OL. Lalu kualihkan ke Blog. Memposting,
mendesign tampilan adalah kesenanganku saat ini. Di tengah kesibukanku malam
itu, ternyata alarm Zahida berbunyi. Ia pun terbangun. Seperti biasa dengan
wajahnya yang terkadang lugu (hehehe^^) ia menyapa sambil tersenyum,
ekspresinya melihat apa yang sedang
kulakukan malam itu sangat terlihat sekali. Maka langsung ku katakan “aku tadi
bangun jam 2 dan nggak bisa tidur lagi ini.. makanya milih internetan
aja,hehehe”. “Kamu mau sahur kan?ayo sini tak temenin,” sambungku. Zahida
memang melaksanakan puasa lebih awal. Dan malam itu kami habiskan malam bersama
hingga terdengar adzan shubuh.
Sore
itu entah kenapa seperti orang ‘NGIDAM’.
Pengen sekali Batagor. Namun sayangnya 2 penjual Batagor yang ada di Ruteng
semuanya tidak beroperasi hari itu(hehe.. berjualan maksutnya). Mungkin mereka
sudah pulang kampung untuk mudik atau memang tidak berjualan selama bulan
puasa. Hmmmm… ‘ngidam’ beralih dari Batagor ke “Sate Kambing”. Hehehe.. nggak
nyambung memang tapi nggak tahu kenapa sebelum puasa rasanya pengen makan ini
itu. Dan sore itu meluncurlah ke Warung Makan Pak Nardi. Sate kambing 10 tusuk
(kalo ga’ salah sih..hehe,lupa saking laparnya) siap disantap. Bismillah…
Adzan
maghrib berkumandang. Ku ambil wudhu dan melaksanakan sholat maghrib. Usai
sholat ku raih Alqur’an. Kubaca lembaran demi lembaran hingga waktu menunjukkan
pukul 18.40. Ku ajak teman-teman untuk
ke masjid setelah sebelumnya ku ajak mereka justru merka bilang masih kesorean,
“emang mau ngepel masjid ya?”kata mereka menyindir halus. Dan Semua sudah siap
berangkat. Pet!!!!. Listrik padam. “Waduuuh..ini disengaja atau gimana, mau
ibadah tapi kok listrik mati?!!”kata Adi jengkel. “ udah ga usah
dipermasalahkan… ayo buruan berangkat!!!” kataku.
10
menit naik motor(saya bersama Zahida, dan Adi sendirian karena mbak septi
sedang berhalangan) ke masjid dan sampailah di Masjid Jihadul Ukhro Ruteng.
Ramai sekali. Parkiran depan masjid penuh. Tapi karena bangunan masjid di
ruteng berhadapan dengan gedung serbaguna yang biasanya dipakai untuk pesta
pernikahan dan kebetulan malam itu juga ada pesta pernikahan. jadilah sesak
penuh area Masjid dan Gedung Serbaguna tersebut. Orang berlalu lalang ada yang
berpakaian pesta ada juga yang sudah memakai mukena. Hehehe.. sesuatu banget..!
^_^
Di dalam masjid pun semakin sesak jama’ah yang hendak
melaksanakan sholat Isya’ dan sholat tarawih. Lantai 1 untuk jama’ah Laki-laki
dan lantai 2 untuk jama’ah perempuan. Kami berdua mengambil tempat di shaf
no.2. Zahida berada di sebelah kiriku. Sesekali kami saling membuang senyuman
pertanda menahan tawa akan sesuatu yang kita lihat. Begitulah kami yang
meskipun baru 2 bulan hidup bersama namun Alhamdulillah kedekatan kami sudah
seperti saudara. Sebelah kananku adalah seorang Ibu asli Padang, menurut
penuturannya sudah 24 tahun beliau tinggal di Manggarai, beliau membuka rumah
makan padang di dekat pasar ruteng. Tak berapa lama Muadzin mengumandangkan
adzan pertanda waktu sholat telah tiba. Setelah sholat isya’ berakhir dilanjutkan
ceramah sebentar dan kemudian sholat tarawih 20 rekaat disusul dengan sholat
witir 3 rekaat. Senang sekali bisa menjalankan sholat Tarawih di masjid bersama
saudara-saudara muslim di sini.
Pukul
21.10 sampai di kontrakan. Kami banyak ngobrol mengenai kejadian waktu di
masjid, ada anak kecil yang lucu dan menggemaskan yang kulihat di masjid
sampai-sampai ingin “ku culik”hehehe, lalu komentar adi tentang pesta di gedung
serbaguna depan masjid, dan zahida yang setengah menggigil tak lupa ikut bercerita
kalo jok motor bisa basah karena embun. Memang tidak ruteng kalau tidak dingin
di malam hari.
Entah
kenapa malam itu tidak selera makan malam, mungkin karena sudah terpenuhi
‘ngidam’nya atau memang lebih ingin tidur, jadi kuputuskan untuk tidak
berlama-lama ngobrol di ruang tengah. Rasa kantuk sudah melanda dan terlelap
tidur malam itu.
Ponselku
berdering. Setengah sadar ku raih, 2 panggilan tak terjawab. Ternyata Aji yang
malam itu tidur sekamar dengan Adi membangunkanku dengan menelepon. Hehehe. Ku
kirim sms “Masih kepagian”, lalu beberapa detik ada balasan dari Aji. “sholat
hajat dulu” , Sebenarnya belum saatnya bangun karena “alarm kesepakatan” saya dengan Zahida adalah pukul 03.40. tapi
Okelah..saran yang baik untuk sholat hajat dan memang harus bangun karena kalau
sudah seperti ini pasti susah tidur lagi. Ku ambil wudhu dan ku jalankan sholat
sunah 2 rekaat.
Pukul
03.30 Zahida kubangunkan untuk makan sahur. Begitupun Aji yang membangunkan
Adi. Kemudian ku buka Laptop sambil menunggu mereka cuci muka. Kalau internetan
di jam-jam tersebut memang sangat cepat loadingnya. Akupun membuka beberapa
akun sambil menunggu mereka selasai dari kamar mandi. Adi pun masuk dan
mengajak untuk memulai sahur. Dan Upss…saat dia membuka Magic com, ternyata
nasi di dalamnya tinggal sedikit. Betapa kagetnya aku yang waktu itu mendengar
apa yang di ucapkan adi. Aji dan Zahida tertawa, bahkan mbak Septi yang memang
tidak ku bangunkan sampai terbangun karena tawa kami. Lucu kalau dibicarakan
kembali. Kami sudah dimasakkan mbak Septi ayam, tapi ternyata justru nasi yang
habis. Apalagi mengingat waktu Imsak pukul 04.44. maka cepat-cepat ku ambil
beberapa takar beras, ku cuci, lalu ku masak di atas kompor. Kugunakan saran
dari teman-teman untuk memakai kompor, karena di kompor justru lebih cepat
masaknya dibandingkan magic com. Huhft… kenapa gak matang-matang ni nasinya? kataku
sambil mengaduk-aduk nasi yang sedang dimasak di periuk. “Tenang tenang..imsak
masih lama” kata Zahida menenangkanku. Kalau saja tadi malam aku makan pasti
tahu kalau nasi sudah mau habis, jadi bisa masak nasi. Batinku dalam hati. Yaaaa…apa
boleh buat sudah terlanjur demikian. Tidak ada yang perlu disalahkan. Mungkin
ada hikmah di balik ini semua, tapi kira-kira apa ya?belum nemu.hehehe..
mungkin agar kita selalu survive dengan situasi dan kondisi apapun. Hehe.(asal.com)
Nasipun sudah masak.saatnya makan sahuuuur. Bismillah…semoga makan sahur ekspres
ini mendapat keberkahan tersendiri,begitu pula dengan puasa dan ibadah sholat
tarawih yang kami jalankan di Tanah Manggarai dan jauh dari keluarga(untuk
pertama kalinya bagiku) ini juga diberikan keberkahan, kemudahan dan kelancaran
oleh Allah SWT. Amiiiiiin…
^^atina, SM3T Universitas Negeri Semarang, bertugas di SMPN 8 Ruteng Pau, Manggarai, NTT^^
hehehehe............. yg kamu ceritakan , itulah kampungku @antina- terimala apa adanya,,,,,,
BalasHapus