Hati yang bersih akan peka terhadap ilmu. apapun yg dilihat, didengar, dan dirasa akan menjadi samudera ilmu yg membuatnya kian bijak, arif dan tepat dalam menyikapi hidup ini…Salam Ukhuwah …!!!

Sabtu, 21 Juli 2012

SERBA-SERBI RAMADHAN DI TANAH ORANG


Kamis, 19 Juli 2012
“Jadi kapan ini Puasanya?” Tanya Adi, teman sekontrakanku yang sedari pagi sudah terlihat bingung sendiri dan beberapa kali mengulang pertanyaan yang sama. Memang tidak ada kejelasan tentang jadwal puasa atau awal Ramadhan hingga hari itu. Kamipun menjawab dengan sekenanya. “Aku nunggu pengumuman sidang isbat,” kataku. “Kayaknya Besok”, kata Mbak Tiwi yang hari itu ada di kontrakan kami. “Mbuh, poso besok atau sesuk’e yo aku ora poso,” tambah Mbak Septi dengan logat medhoknya..hehe^^. dan 1 lagi temanku sekontrakan yang kusuka jawabannya, Zahida dengan mantab menjawab” aku puasa besok”.
            Malam pun tiba. Setelah membuka berita online (karena di tempat tugas kami tidak ada televisi,hehehe)akhirnya ada keputusan dari Ulil Amri dari hasil sidang Isbat yang dihadiri oleh beberapa tokoh Ormas Islam. Telah ditetapkan bahwa 1 Ramadhan jatuh pada tanggal 21 Juli 2012. Smspun berdatangan, dari keluarga,teman,saudara yang memberikan info sesuai hasil siding isbat. Yaaah… itu memang keputusan pemerintah, namun semua kembali kepada individu masing-masing. Jika mantab ingin melaksanakan puasa pada hari Jum’at 20 Juli 2012 tidak menjadi masalah dan janganlah menjadi suatu hal yang harus dipermasalahkan. Semua baik, tergantung niatnya lillahi Ta’ala.
Jum’at 20 Juli 2012
Seketika terbangun. Ku lihat jam di ponselku ternyata pukul 02.00 WITA. Sunyi. Kulanjutkan menutup mata. Hingga pukul 02.45 ternyata masih juga susah untuk kembali tidur. Akhirnya kuputuskan untuk bangun dan melaksanakan sholat lail. Mungkin memang dibangunkan untuk bersujud kepada ilahi Robbi.. sungguh suatu kenikmatan malam itu dapat bersujud kepadaNYA. Dan… tanpa tersadar menetaslah dari mata ini butiran-butiran air mata. “ternyata menangis di saat orang lain sedang terlelap sungguh sangat melegakan”… Sajadah itu menjadi bukti kecengenganku malam itu… ;(
            Rampung ku menghadapNYA, ternyata tidak ada rasa kantuk sedikitpun. Maka kuputuskan untuk mengambil laptop dan modem. Buka ‘fesbuk’ dan Blog adalah tujuan utama. Malam itu Cuma ada 2 teman yang sedang OL. Lalu kualihkan ke Blog. Memposting, mendesign tampilan adalah kesenanganku saat ini. Di tengah kesibukanku malam itu, ternyata alarm Zahida berbunyi. Ia pun terbangun. Seperti biasa dengan wajahnya yang terkadang lugu (hehehe^^) ia menyapa sambil tersenyum, ekspresinya  melihat apa yang sedang kulakukan malam itu sangat terlihat sekali. Maka langsung ku katakan “aku tadi bangun jam 2 dan nggak bisa tidur lagi ini.. makanya milih internetan aja,hehehe”. “Kamu mau sahur kan?ayo sini tak temenin,” sambungku. Zahida memang melaksanakan puasa lebih awal. Dan malam itu kami habiskan malam bersama hingga terdengar adzan shubuh.
Sore itu entah kenapa seperti orang ‘NGIDAM’. Pengen sekali Batagor. Namun sayangnya 2 penjual Batagor yang ada di Ruteng semuanya tidak beroperasi hari itu(hehe.. berjualan maksutnya). Mungkin mereka sudah pulang kampung untuk mudik atau memang tidak berjualan selama bulan puasa. Hmmmm… ‘ngidam’ beralih dari Batagor ke “Sate Kambing”. Hehehe.. nggak nyambung memang tapi nggak tahu kenapa sebelum puasa rasanya pengen makan ini itu. Dan sore itu meluncurlah ke Warung Makan Pak Nardi. Sate kambing 10 tusuk (kalo ga’ salah sih..hehe,lupa saking laparnya) siap disantap. Bismillah…
Adzan maghrib berkumandang. Ku ambil wudhu dan melaksanakan sholat maghrib. Usai sholat ku raih Alqur’an. Kubaca lembaran demi lembaran hingga waktu menunjukkan pukul 18.40.  Ku ajak teman-teman untuk ke masjid setelah sebelumnya ku ajak mereka justru merka bilang masih kesorean, “emang mau ngepel masjid ya?”kata mereka menyindir halus. Dan Semua sudah siap berangkat. Pet!!!!. Listrik padam. “Waduuuh..ini disengaja atau gimana, mau ibadah tapi kok listrik mati?!!”kata Adi jengkel. “ udah ga usah dipermasalahkan… ayo buruan berangkat!!!” kataku.
10 menit naik motor(saya bersama Zahida, dan Adi sendirian karena mbak septi sedang berhalangan) ke masjid dan sampailah di Masjid Jihadul Ukhro Ruteng. Ramai sekali. Parkiran depan masjid penuh. Tapi karena bangunan masjid di ruteng berhadapan dengan gedung serbaguna yang biasanya dipakai untuk pesta pernikahan dan kebetulan malam itu juga ada pesta pernikahan. jadilah sesak penuh area Masjid dan Gedung Serbaguna tersebut. Orang berlalu lalang ada yang berpakaian pesta ada juga yang sudah memakai mukena. Hehehe.. sesuatu banget..! ^_^
            Di dalam masjid pun semakin sesak jama’ah yang hendak melaksanakan sholat Isya’ dan sholat tarawih. Lantai 1 untuk jama’ah Laki-laki dan lantai 2 untuk jama’ah perempuan. Kami berdua mengambil tempat di shaf no.2. Zahida berada di sebelah kiriku. Sesekali kami saling membuang senyuman pertanda menahan tawa akan sesuatu yang kita lihat. Begitulah kami yang meskipun baru 2 bulan hidup bersama namun Alhamdulillah kedekatan kami sudah seperti saudara. Sebelah kananku adalah seorang Ibu asli Padang, menurut penuturannya sudah 24 tahun beliau tinggal di Manggarai, beliau membuka rumah makan padang di dekat pasar ruteng. Tak berapa lama Muadzin mengumandangkan adzan pertanda waktu sholat telah tiba. Setelah sholat isya’ berakhir dilanjutkan ceramah sebentar dan kemudian sholat tarawih 20 rekaat disusul dengan sholat witir 3 rekaat. Senang sekali bisa menjalankan sholat Tarawih di masjid bersama saudara-saudara muslim di sini.
Pukul 21.10 sampai di kontrakan. Kami banyak ngobrol mengenai kejadian waktu di masjid, ada anak kecil yang lucu dan menggemaskan yang kulihat di masjid sampai-sampai ingin “ku culik”hehehe, lalu komentar adi tentang pesta di gedung serbaguna depan masjid, dan zahida yang setengah menggigil tak lupa ikut bercerita kalo jok motor bisa basah karena embun. Memang tidak ruteng kalau tidak dingin di malam hari.
Entah kenapa malam itu tidak selera makan malam, mungkin karena sudah terpenuhi ‘ngidam’nya atau memang lebih ingin tidur, jadi kuputuskan untuk tidak berlama-lama ngobrol di ruang tengah. Rasa kantuk sudah melanda dan terlelap tidur malam itu.
Ponselku berdering. Setengah sadar ku raih, 2 panggilan tak terjawab. Ternyata Aji yang malam itu tidur sekamar dengan Adi membangunkanku dengan menelepon. Hehehe. Ku kirim sms “Masih kepagian”, lalu beberapa detik ada balasan dari Aji. “sholat hajat dulu” , Sebenarnya belum saatnya bangun karena “alarm kesepakatan” saya dengan Zahida adalah pukul 03.40. tapi Okelah..saran yang baik untuk sholat hajat dan memang harus bangun karena kalau sudah seperti ini pasti susah tidur lagi. Ku ambil wudhu dan ku jalankan sholat sunah 2 rekaat.
Pukul 03.30 Zahida kubangunkan untuk makan sahur. Begitupun Aji yang membangunkan Adi. Kemudian ku buka Laptop sambil menunggu mereka cuci muka. Kalau internetan di jam-jam tersebut memang sangat cepat loadingnya. Akupun membuka beberapa akun sambil menunggu mereka selasai dari kamar mandi. Adi pun masuk dan mengajak untuk memulai sahur. Dan Upss…saat dia membuka Magic com, ternyata nasi di dalamnya tinggal sedikit. Betapa kagetnya aku yang waktu itu mendengar apa yang di ucapkan adi. Aji dan Zahida tertawa, bahkan mbak Septi yang memang tidak ku bangunkan sampai terbangun karena tawa kami. Lucu kalau dibicarakan kembali. Kami sudah dimasakkan mbak Septi ayam, tapi ternyata justru nasi yang habis. Apalagi mengingat waktu Imsak pukul 04.44. maka cepat-cepat ku ambil beberapa takar beras, ku cuci, lalu ku masak di atas kompor. Kugunakan saran dari teman-teman untuk memakai kompor, karena di kompor justru lebih cepat masaknya dibandingkan magic com. Huhft… kenapa gak matang-matang ni nasinya? kataku sambil mengaduk-aduk nasi yang sedang dimasak di periuk. “Tenang tenang..imsak masih lama” kata Zahida menenangkanku. Kalau saja tadi malam aku makan pasti tahu kalau nasi sudah mau habis, jadi bisa masak nasi. Batinku dalam hati. Yaaaa…apa boleh buat sudah terlanjur demikian. Tidak ada yang perlu disalahkan. Mungkin ada hikmah di balik ini semua, tapi kira-kira apa ya?belum nemu.hehehe.. mungkin agar kita selalu survive dengan situasi dan kondisi apapun. Hehe.(asal.com) Nasipun sudah masak.saatnya makan sahuuuur. Bismillah…semoga makan sahur ekspres ini mendapat keberkahan tersendiri,begitu pula dengan puasa dan ibadah sholat tarawih yang kami jalankan di Tanah Manggarai dan jauh dari keluarga(untuk pertama kalinya bagiku) ini juga diberikan keberkahan, kemudahan dan kelancaran oleh Allah SWT. Amiiiiiin… 

^^atina, SM3T Universitas Negeri Semarang, bertugas di SMPN 8 Ruteng Pau, Manggarai, NTT^^

1 komentar:

  1. hehehehe............. yg kamu ceritakan , itulah kampungku @antina- terimala apa adanya,,,,,,

    BalasHapus